Rasanya bangun pagi di hari sabtu itu...... hhhhh I can't even remember how was that feel.
Oke setelah mengerjakan soal-soal UTS yang menggila, penderitaan belum berhenti disitu. Kenapa? Ya, karna LIA. Anak berbakti banget nggak sih gue? :")
Selesai LIA ceritanya mau refreshing, datenglah ke rumah Luti. Pas lagi hahahihi tiba tiba Sella ngeliat hapenya dan muka nya berubah panik. I was having a bad feeling anyway. Dan ternyata bener, He-who-mustn't-be-named itu sms Sella bahwa nyokapnya kecelakaan. Deg, badan gue rasanya kayak gak ada tulang. Lemes banget, gila. Tapi gue berusaha kalem, sok gak peduli padahal mah rasanya udah mau naik ojek aja tuh ke bekasi timur regensi *eh
Terus gak beberapa lama, dia bilang nyokapnya gapapa and he thanked us for our supports. Rasanya lega selega-leganya kayak baru pipis. Oke lanjut.
I was decided to text him as a support, layaknya temen aja gimana sih. And, unexpectedly, kita ngobrol banyak selama 3 hari in a row. Nggak paham juga deh tuh kenapa bisa. And my mistake, i was too naive. Terakhir gue sms untuk sekedar nyemangatin aja gak dibales. Oke itu masih kalem. Mention di twitter lebih gak dilirik. Oke itu udah susah kalem. Hari senin pagi dia bilang dia sakit dan belum sarapan. Dan gue dengan paniknya langsung cabut ke sekolah pagi-pagi buta, cuma buat apa? Iya, buat sekedar ngasih dia sarapan supaya nggak tepar pas UAS. And I've just realized that I do still care a lot about him more than he could know.
Usaha untuk lebih baik........udah. Buang gengsi jauh-jauh......udah. Ngomong baik-baik......udah. Hasilnya? nihil. Then, i feel so stupid for thinking you've been so much better.
Selesai. Nggak perlu ada lagi usaha apapun karna emang nggak ada yang tersisa. The only thing left is this pain. At least, it reminds me that you were real. Semuanya sekarang terlihat useless dan sampah banget ya. Apapun yang gue lakuin pasti ujungnya sama, nggak lebih dari sekedar air mata. And yes, the pieces just don't fit here anymore.
"Some people come into our life and quickly go.
Some stay and leave a big footprints, and we are never ever the same"
The hardest thing to do after your real leaving is holding back these tears, Diy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar